Perkembangan VOC
Disusun Oleh:
1.Josyika Nisfullaili (16)
2.Margarita Eka A
(19)
3.Rahadi Primayuda
(24)
4.Salsa Nuraini R
(28)
5.Theo Firdaus Adi N
(31)
6.Tito Kevin Sinaga
(32)
Pada abad 16, bangsa Barat mulai
datang ke Nusantara. Diawali bangsa Portugis tahun 1512, Spanyol tahun 1560,
disusul Belanda tahun 1596. Pada awalnya mereka datang dengan sejumlah
kepentingan yang biasa dikenal dengan sebutan Gospel (penyebaran agama), Glory
(kemulyaan), dan Gold (kekayaan). Namun, dalam perjalanannya, kepentingan
ekonomilah yang paling utama yaitu untuk mendapatkan barang-barang komoditas
dunia, khususnya rempah-rempah yang kala itu laku keras di Eropa. Kepentingan
perdagangan tersebut membawa konflik baik antar bangsa Eropa, maupun dengan
penguasa lokal di Nusantara. Masing-masing membangun kekuatannya seperti
membentuk serikat dagang atau melengkapi teknologi perkapalan dan armada
perang. Masing-masing tak jarang saling berhadapan dan peperangan pun terjadi.
Pada tanggal 20 Maret 1602, untuk memperkuat kepentingan dagangnya, Belanda
membentuk Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Selama sekitar 9 tahun VOC
melakukan perdagangan dengan singgah di sembarang pelabuhan. Kemudian pada
tahun 1611, VOC membeli lahan sekitar satu hektar di Sunda Calapa seharga 1.200
ringgit dari tangan Wijaya Krama, penguasa Jayakarta. Lahan tersebut dibangun
menjadi kota dagang. Perdagangan VOC makin berkembang pesat setelah dengan
kekuatannya menyingkirkan kekuasaan Jayakarta dan mengubah Jayakarta menjadi
Batavia tanggal 30 Mei 1619. Batavia menjadi markas pusat VOC
upload oleh : Rahadi Primayuda (24)
artikel anda bagus
BalasHapusterima kasih pak
Hapusartikel anda bagus
BalasHapussilakan tingkatkan di penugasan berikutnya
BalasHapusnggih pak siap
BalasHapus